Negara China Sukses Uji Coba Pesawat Komersial Tercepat Sepanjang Sejarah

 

Pesawat Komersial dengan kecepatan Supersonic

China telah berhasil melakukan uji coba pesawat komersial yang sensasional, Yunxing, yang kecepatannya dua kali lipat daripada Concorde. Penerbangan dari Beijing (China) ke New York (AS) yang biasanya memakan waktu 8 jam atau lebih dengan pesawat komersial konvensional, bisa ditempuh hanya 2 jam oleh Yunxing.

Kecepatan Yunxing diklaim mencapai Mah 4 atau setara 4.800 kilometer per jam. Berarti Yunxing dua kali lebih kilat daripada pesawat komersial supersonic Prancis-Inggris, Concorde. Concorde yang dipensiunkan pada 2003 hanya memiliki kecepatan Mach 2,02.

Selain itu, Yunxing bisa mencapai ketinggian 20.000 meter, sementara Concorde hanya mencapai ketinggian maksimal 18.000 meter. Pesaat yunxing dikembangkan oleh Space Transportaion, China. Menurut perusahaan itu, uji coba dilakukan pada 26 Oktober 2024 dan mengalami kesuksesan.

Menurut beberapa media China, termasuk South China Morning Post, kesuksesan uji coba itu memberi gambaran kemajuan signifikan. Diharapkan, pesawat ini akan mencapai kesempurnaan pada 2027 dan siap dioperasikan sebagai pesawat supersonik tercepat di dunia yang melayani penumpang umum.

Didirikan pada 2018 di Provinsi Sichuan, Space Transportation dengan cepat melakukan riset dan pengembangan pesawat supersonik komersial. Hebatnya lagi, Yunxing didesain untuk bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal. Pesawat ini dikembangkan merespons kebutuhan trasportasi cepat dan aman. Sejak Concorde dipensiunkan pada 2003, harapan dunia terhadap pesawat komersial dengan kecepatan supersonik meluas lagi.

Sebelumnya memang hanya ada 2 pesawat komersial supersonik di dunia. Selain Concorde, Rusia di era Uni Soviet memproduksi Tupolev Tu-144. Tupolev mulai beroperasi membawa penumpang umum pada November 1977. Namun, operasi Tu-144 dihentikan setelah terjadi kecelakaan pada Mei 1978. Yang paling populer tentulah Concorde, pesawat supersonik yang dikembangkan Sud Aviation (Aerospatiale) dan british Aircraft Corporation (BAC).

Pesawat buatan Prancis-Inggris itu mulai dioperasikan pada 21 Januari 1976. Concorde kemudian menjadi satu-satunya pesawat elit komersial yang mengudara. Pesawat ini melayani penerbangan orang-orang besar dan berduit baik yang dioperasikan Prancis maupun Inggris.

Namun, Concorde Prancis dengan nomor penerbangan 4590 mengalami kecelakaan fatal, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Charles de Haulle, paris, Prancis. Peristiwa naas itu terjadi pada 25 Juli 2000 menewaskan 100 penumpang dan 9 kru. Pesawat jatuh di pemukiman dan menewaskan 4 orang di bawahnya.

Menurut hasil penyelidikan, kecelakaan ini terjadi karena pesawat DC-10 yang lepas landas lebih dulu menjatuhkan benda metal kecil. Metal itu mengenai band Concorde dan pecah. Pecahnya band menyebabkan tanki bahan bakar bocor dan terjadi percikan api, kemudian meledak. Terlepas dari penyebab itu, Concorde sebenarnya sering bermasalah. Karena kecelakaan itu, pada 2023 operasi Concorde dihentikan. Sehingga, tak ada lagi pesawat komersial yang memiliki kecepatan supersonik.

Sebelumnya, Boeing juga sempat berniat mengembangkan pesawat komersial berkecepatan supersonik. Namun, pengembangan pesawat yang diberi nama Boeing 2707 itu dibatalkan pada 1971.

Setelah dua dekade lebih terjadi kekosongan pesawat komersial dengan kecepatan supersonik, kini China menhadirkan Yunxing yang lebih sensasional. China mencoba memperbaiki semua kelemahan Concorde dengan menghadirkan pesawat lebih canggih dan hebat.

Yunxing dirancang tak hanya memiliki kecepatan tinggi dengan desain futuristik, tapi juga diharapkan menjadi pesawat yang aman. Sebab itu, Space Transportation akan terus melakukan penyempurnaan sampai benar-benar maksimal pada 2027.China bukannya tanpa pesaing.

Perusaah pesawat Boom Supersonic dari Amerika Serikat juga sedang melakukan pengembangan pesawat komersial dengan kecepatan supersonik. Pesawat yang diberi nama Overture itu diharapkan menjadi pesawat penumpang tercanggih. Boom Supersonic berharap pada 2929 Overture sudah bisa melakukan penerbangan pertama membawa penumpang. Perusahaan ini juga sudah melakukan uji coba pesawat prototipe, XB-1 pada Juli 2024.

Pada pengujian di Black Mountain Supersonic Corridor, Overture mampu melebihi kecepatan suara. Sepesifikasi detail Overture belum banyak dirilis. Namun, pesawat ini akan menjadi pesaing ketat Yunxing. Kedua pesawat itu bakal menhidupkan kembali pesawat penumpang berkecepatan supersonik.

Bahkan, jika kedua pesawt itu sukses, tak menutup kemungkinan di era 2030 akan semakin populer dan bisa menggeser pesawat penumpang subsonik. Sebab, tuntutan zaman terhadap kecepatan, efisiensi, dan keamanan sudah semakin tinggi.






Sumber:  South China Morning Post, Interesting Engineering, eurasiantimes.com






Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
Created by Lamaksee